Diajukan untuk memenuhi ujian tengah semester VI
mata kuliah Pemasaran Internasional
Program Studi D-IV Manajemen Pemasaran
Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Malang
Kalau
pengusaha Indonesia, khususnya yang bergerak dalam usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) bertanya apakah mungkin produk-produk yang dihasilkan dapat
diekspor ke pasar Australia, pertanyaan tersebut boleh jadi timbul karena para
pengusaha tersebut belum mendapatkan informasi ataupun data secara maksimal
mengenai pasar Australia yang akan menjadi negara tujuan ekspor
produknya.Hubungan bilateral Indonesia-Australia memang tidakpernah membosankan
untuk dibahas apalagi di bidang perdagangan. Dengan jumlah penduduk sekitar
20.5 juta dan Gross Domestic Product (GDP) per kapita sebesar US$ 36,016
(prediksi IMF untuk tahun 2006) menjadikan Australia sebagai salah satu negara
kaya di kawasan Asia Pasifik.
Pertumbuhan
ekonomi Australia terus
mengalami peningkatan, bahkan di tahun 2003-2004 pemerintah Australia mencatat budget surplus
satu persen dari GDP yang mencapai US$ 603 milyar. Kemajuan ekonomi dengan
pendapatan yang demikian besar dicapai juga berkat sumbangan sektor usaha kecil
(small business). Hal ini diakui oleh
Menteri Usaha
Kecil dan Turisme Australia ,
Hon. Fran Bailey.
Kita
menyadari bahwa Australia
merupakan salah satu negara tetangga terdekat Indonesia yang termasuk dalam
kategori developed economy. Justru karena kedekatan geografis inilah maka
terdapat potensi untuk mengembangkan hubungan perdagangan, khususnya UMKM yang
belum sepenuhnya dimanfaatkan. Dengan pendapatan per tahun sebesar A$ 32,127
(purchasing power parity), penduduk Australia memiliki daya beli yang sangat
tinggi sehingga mereka mempunyai posisi pilih atas barang dan jasa yang cukup
tinggi pula.
Apabila
diperhatikan, dewasa ini perdagangan Australia dengan China, Amerika Serikat,
Jepang, Korea ataupun dengan beberapa negara anggota ASEAN, bahkan dengan Eropa
sekalipun, nilai perdagangan menunjukkan angka yang jauh lebih besar
dibandingkan dengan angka perdagangan antara Australia dengan Indonesia, yang
jaraknya lebih dekat dibandingkan dengan negara-negara tadi. Sebagai gambaran
umum, saat ini lima negara pengimpor terbesar dari Australia adalah China
(13.8%), Amerika Serikat (13.6%), Jepang (10.3%), Singapura (6.3%) dan Jerman
(5.2%). Sementara dengan Indonesia
hanya mencapai 2.6%. Untuk periode 2005-2006 nilai total perdagangan
(merchandise) Indonesia dan Australia mencapai A$ 8,537 juta dengan rincian:
ekspor Australia ke Indonesia sebesar A$ 3,983 juta, dan impor Australia dari Indonesia sebesar A$ 4,554 juta.
Walaupun dari angka-angka tersebut menunjukkan surplus bagi Indonesia sebesar A$ 571 juta, Indonesia masih belum termasuk
dalam daftar
Kenyataan
ini menjadi tantangan kita untuk meningkatkan ekspor produk-produk Indonesia ke
Australia.Dari pengamatan selama ini, produk-produk dari Indonesia yang telah
memasuki pasar di Australia, diantaranya adalah furniture, kerajinan tangan
(handicrafts), bahan makanan/makanan olahan, paper dan paperboard,
barang-barang
elektronika,
pakaian jadi, crude petroleum, non-monetary gold, kayu. Bahkan tidak tertutup
kemungkinan untuk juga memasukkan produk-produk lain seperti buah-buahan tropis
yang saat ini sebagian besar masih dikuasai Thailand .
Saat
ini nilai export Indonesia
ke Australia cuma sebesar
$5,038 million, sedang dari Australia
ke Indonesia
adalah $4,294 million (Austrade data). Tentu saja Indonesia
masih punya peluang banyak untuk meningkatkan nilai exportnya ke Australia ,
terutama untuk produk produk agronomy.
Sekarang
ini pisang (jenis pisang ambon) harganya satu kilo mencapai $12.99. Itu karena
kawasan pemasok pisang di Queensland barusan
dilanda banjir yang memporak porandakan perekonomian para banana benders di sana . Seandainya Indonesia bisa memasok pisang sewaktu harga
pisang cukup tinggi di Australia ,
pasti akan cukup menguntungkan.
Produk
yang juga cukup mahal adalah jahe. Satu kilo mencapai $29.95. Cuma jahe saja
kok begitu mahal. Tahun lalu deli dimana saya biasanya belanja masih pasang
harga $11.95 per kilo, tapi setelah mereka menyadari bahwa supermaket dan
gourmet food outlet lainnya menjual sampai $29.95 per kilo, maka ikut ikutan
dech ini deli menaikkannya sampai seharga$29.95. Jauh banget meloncatnya.
Berikut ini merupakan komoditas dan
sumber impor yang diperlukan oleh Australia yag merupakan peluang
besar bagi eksportir Indoneisa.
Sumber : Atase Perdagangan
Indonesia di Canberra, 2009
Selama
1996-2009 total nilai ekspor Indonesia
ke Australia
mencapai US$ 23 milyar. Namun dari sepuluh produk yang dominant diekspor ke Australia
tidak satu pun merupakan kelompok produk pertanian. Hamper separuh nilai ekspor
ke Australia
dihasilkan dari produk galian dan pertambangan (45,8%). Kelompok produk
pertanian masuk dalam kategori penyumbang rest of products, itu pun tidak sebagian
besar produk pertanian menyumbang devisa ekspor. Penjelasan detail nilai ekspor
ditunjuukan melalui table di bawah ini
Produk
pertanian Indonesia yang
potensial dan berdaya saing di Australia
masuk dalam HS 09 (kopi), 15 (kelapa sawit), 18 (kakao), dan 40 (karet). Secara
individu keempat komoditas tersebut menunjukkan daya saing yang tinggi. Kopi
berdaya saing di Australia
adalah HS 0901, yaitu kopi digongseng atau dihilangkan kafeinnya maupun tidak.
Selain HS 18 Indonesia mempunyai dua komoditas yang berdaya saing di Australia ,
yaitu HS 1801 (biji kako) dan HS 1804 (mentega, lemak dan minyak kakao). Dalam
HS 40, ada dua komoditas yang banyak diekspor di Australia , yaitu HS 400121 (smoked
sheests) dan HS 400122 (technically specified natural rubber, TSNR).
Pada
pameran Australian Shoe Fair (ASF) Sydney, 25 Februari 2009, banyak pengunjung
tertarik dengan desain sepatu buatan Indonesia yang dinilai berkualitas.
Ada sekitar 40
inquiries yang masuk dari kalangan impor, mencakup distributor dan toko ritel
sepatu, yang ditaksir mencapai nilai USD 250 ribu. Bagi para eksportir pemula yang ingin masuk ke Australia , kenyataan ini tentu saja
sangat menggembirakan. Namun demikian, kendala tetap ada. Misalnya, pesanan
small order dari took ritel terhambat soal pengiriman atau pengapalan. ITPC
atau Indonesia Trade Promotion Center di Sydney menyarankan kemungkinan
penunjukan distributor untuk wilayah pasar Australia dan Selandia Baru. Secara
umum, para pengunjung ASF cenderung mencari pemasok baru dengan desain baru.
Ini berdasarkan fakta bahwa saat ini pasar sepatu Australia sebagian besar dikuasai
produk-produk dari RRT (Republik Rakyat Tiongkok). Produk sepatu RRT
mendominasi lebih dari 60% pasar Australia ,
kemudian diikuti produk Italia dan Vietnam . Indonesia menduduki posisi ke-4
dengan market-share pada tahun 2008 sebesar 4,13%. Selama lima
tahun terakhir, ekspor sepatu Indonesia
ke Australia
meningkat pesat dengan tren 30,2%. Pengalaman pertama ITPC mengikuti ASF di
Australia bisa menjadi nilai positif sekaligus merupakan sebuah upaya melihat
tren desain sepatu yang sedang berkembang
di Australia . ITPC
Sydney di tahun
mendatang akan mengupayakan penambahan jumlah stand dan mengundang lebih
banyak lagi pengusaha sepatu dari Indonesia untuk ikut berparitsipasi
di ASF.
(Sumber: ITPC Sydney )
Sumber :
Perkenalkan, kami adalah pengusaha kain batik yang berdomisili di kota Purwakarta, Jawa Barat. Kami menyediakan kain batik dengan berbagai macam corak dan model yang menarik serta berkualitas. Kami bisa mensuplai kain ini ke luar negeri dengan jaminan stok yang kontinyu.
BalasHapusUntuk informasi lebih detail, silakan kontak atau kunjungi pusat informasi dan layanan kami di :
Website : www.mykainbatik.com dan www.tokochichi.blogspot.com
Akun Facebook : www.facebook.com/mykainbatik
Mobile phone (call/sms) : +62 812 90 999 758
Pin BB : 25 BCE 1E6
Email : mykainbatik@gmail.com
Email : mykainbatik@gmail.com
BalasHapussaya ini baru mau belajar xport jahe dan kelapa muda bagaimana cara memulainya dan sebulan yang lalu saya baru usaha membuat cv
HAS Logistics sudah mempunyai agen internasional baik asia maupun eropa, bagi yang mau export dan import kami siap bantu. info lebih lanjut kunjungi www.haslogistics.com
BalasHapusCv.karya jati jepara bergerak dibidang furniture terutama garden email jhony.kj@gmail.com
BalasHapusCv.karya jati jepara bergerak dibidang furniture terutama garden email jhony.kj@gmail.com
BalasHapus