Data Pribadi Fajar Nugroho

Foto saya
Kediri, Jawa Timur, Indonesia
Mahasiswa Sarjana Sains Terapan D4 Marketing Management Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Malang

Kamis, 28 Januari 2010

ARTIKEL MENGENAI PENGOBATAN GULA DARAH

Biji Rambutan Obat Gula Darah






Rambutan banyak ditanam sebagai pohon buah, kadang-kadang ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembap dengan curah hujan tahunan paling sedikit 2.000 mm. Rambutan merupakan tanaman dataran rendah, hingga ketinggian 300-600 m dpl.

Pohon dengan tinggi 15-25 mm ini mempunyai banyak cabang. Daun majemuk menyirip letaknya berseling, dengan anak daun 2-4 pasang. Helaian anak daun bulat lonjong, panjang runcing, tepi rata, pertulangan menyirip letaknya berseling, dengan anak daun bulat lonjong, panjang 7,5-20 cm, lebar 3,5-8,5 cm, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, tangkai silindris, warnanya hijau, kerapkali mengering. Bunga tersusun pada tandan di ujung ranting, harum, kecil-kecil, warnanya hijau muda.

Bunga jantan dan bunga betina tumbuh terpisah dalam satu pohon. Buah bentuknya bulat lonjong, panjang 4-5 cm, dengan duri tempel yang bengkok, lemas sampai kaku. Kulit buahnya berwarna hijau dan menjadi kuning atau merah kalau sudah masak Dinding buah tebal. Biji bentuk elips, terbungkus daging buah berwarna putih transparan yang dapat dimakan dan banyak mengandung air, rasanya bervariasi dari masam sampai manis. Kulit biji tipis berkayu.

Rambutan berbunga pada akhir musim kemarau dan membentuk buah pada musim hujan, sekitar November sampai Februari. Ada banyak jenis rambutan, seperti ropiah, simacan, sinyonya, lebakbulus, dan binjei. Perbanyak dengan biji, tempelan tunas, atau dicangkok

Sifat dan Khasiat
Kulit buah berkasiat sebagai penurun panas. Biji berkhasiat menurunkan kadar gula darah (Hipoglikemik).

Kandungan Kimia
Buah mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium, dan vitamin C. Kulit buah mengandung tanin dan saponin. Biji mengandung lemak dan polifenol. Daun mengandung tanin dan saponin, flavonoida, petic substances dan zat besi.

Bagian yang Digunakan
Bagian tanaman yang digunakan adalah kulit buah, kulit kayu, daun, biji dan akarnya.

Indikasi
Kulit buah digunakan untuk mengatasi
Disentri
Demam

Kulit kayu digunakan untuk mengatasi
Sariawan

Daun dugunakan untuk mengatasi
Diare
Menghitamkan rambut

Akar dugunakan untuk mengatasi
Demam

Biji digunakan untuk mengatasi
Kencing manis (diabetes melitus)

Cara Pemakainan
Untuk obat yang diminum, tidak ada dosis rekomendasi. Lihat contoh pemakaian Untuk pemakaian luar, giling daun sampai halus, lalu tambahkan sedikit air. Gunakan air perasan untuk menghitamkan rambut yang beruban.

Contoh Pemakaian
Disentri
Cuci kulit buah rambutan (10 buah), potong-potong seperlunya. Tambahkan tiga gelas minum air bersih, lalu rebus airnya tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan minum sehari dua kali, masing-masing tiga perempat gelas.
Demam
Cuci kulit buah rambutan yang telah dikeringkan (15 g). Tambahkan tiga gelas air bersih, lalu rebus sampai mendidih sampai 15 menit. Setelah dingin, saring dan minum tiga kali sehari, masing-masing sepertiga bagian.
Menghitamkan rambut beruban
Cuci daun rambutan secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Tambahan sedikit air sambil diaduk merata sampai menjadi adonan seperti bubur. Peras dan saring dengan sepotong kain. Gunakan air yang terkumpul untuk membasahi rambut kepala Lakukan setiap hari sampai terlihat hasilnya.
Kencing manis
Gongseng biji rambutan (lima biji), lalu giling sampai menjadi serbuk. Seduh dengan satu cangkir air panas. Setelah dingin, minum airnya sekaligus. Lalukan 1-2 kali sehari
Sariawan
Cuci kulit kayu rambutan (tiga ruas jari), lalu rebus dengan dua gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Gunakan untuk berkumur selagi hangat.

Selain itu, ada obat lainnya, yakni
Teh Hitam.




Sebuah studi terbaru yang dilakukan para peneliti dari Tianjin University, China, menyatakan kalau teh hitam mengandung substansi menyerupai obat diabetes tipe 2 yaitu Precose dan Glyset.

Dalam studi yang dipublikasian di Journal of Food Science ini, peneliti menjelaskan kalau teh hitam mengandung lebih banyak komponen polysaccharide dibandingkan teh lainnya termasuk teh hijau.

Peneliti mengemukakan bahwa teh bubuk kasar dalam sejarahnya telah lama digunakan sebagai pengobatan diabetes di China dan Jepang. Kandungan polysaccharides dalam teh dinyatakan bisa menurunkan kadar gula darah. Dan kandungan polysaccharides dalam teh ini, terang pemimpin studi Haixia Chen, ternyata juga bisa menghambat enzim alpha-glucosidase, enzim yang mengubah tepung menjadi glukosa."Obat diabetes Precose dan Glyset juga bekerja dengan menghambat enzim ini," tutur Chen, seperti dikutip situs webmd.

Menurut Chen, banyak usaha yang telah dilakukan untuk menemukan material alami yang efektif mencega glukosa. Dan kandungan polysaccharide dalam teh hitam ini, terang dia, potensial dalam mengontrol diabetes.

Meskipun dalam studinya Chen menggunakan ekstrak teh, tentu tidak ada salahnya kalau Anda menambah asupan teh hitam dengan cara minum teh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar