Data Pribadi Fajar Nugroho

Foto saya
Kediri, Jawa Timur, Indonesia
Mahasiswa Sarjana Sains Terapan D4 Marketing Management Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Malang

Jumat, 19 Maret 2010

Cara Pelihara Tokek


Jadi yang saya tulis ini menurut pengalaman saya selama setahun ini. Tujuannya
yaitu MEMELIHARA. Bukan sistem seperti pengepul dalam jumlah besar. Kalao
seperti itu cukup dibuatkan gudang dan taruh semua tokek disana, sudah selesai.
Saya bilang seperti ini karena saya melihat dari para pengepul di Malang dan
Purworejo. Sekali lagi saya minta maap untuk itu, bukan bermadsut meremehkan
ataupun menyepelkan para pengepul tokek besar. Sudah bukan rahasia lagi jika
sudah ada tokek yang dikeringkan lalu diexport. Karena jika dikeringakan tidak
mempengarui berat ataupun ukuran. Menurut para pengepul yang saya tanya.
Sifat Tokek
1 Ini yang saya tau, tokek mempunyai tahan lapar, serta tahan cuaca.
Jadi kalo tokek gak diberi makan selama 1 minggu ato 2 minggu, itu gak masalah.
Atopun dicuaca panas ato dingin itu juga gak masalah.
2. Sifat yang berikutnya tokek bersifat agak kanibal
Jadi jika dia kumpul jadi 1 kandang, dan merasa lapar,dia bersifat kanibal.
Dia mempunyai pedoman siapa yang kuat dia yang menang, jadi ada hukum rimba di
sini. Jadi saran saya 1 kandang 1 tokek. Supaya tidak ada persaingan makanan.
3. Sifat yang berikutnya tokek gampang stres
Dan Karena tokek yang gampang stres, maka sekali diletakan dikandang, jangan
dipindah pindah lagi baik tokek maupun kandangnya. Tujuannya supaya tokek tidak
stres, akibatnya dia akan gak doyan makan. Sebenarya tokek mati, rata rata
mengalami stres. Soalnya ketika saya pertama kali banyak yang mati.
4. Jadi peletakan kandang diusahakan cari tempat yang sesuai. Tempatnya
usahakan di luar, kalo bisa dibawah pohon. Tujuanya supaya tetap merasa di alam.
5. Untuk adaptasi tokek dari ditangkap dan masuk kandang, biasanya tokek tidak
mau makan selama 2 minggu ato bahkan lebih. Tapi jika kandang dibuat dari kayu,
adaptasi akan menjadi lebih cepat. Jadi saya sarankan buat kandang dari kayu.
6. Berikutnya tujuan saya memisahkan per kandang yaitu supaya tokek tidak
bertelur ato berkembang biak. Karena tujuan utama saya yaitu membesarkan bukan
membudidayakan.
7. Untuk ukuran kandang bebas, syaratnya harus dari kayu, dan agak gelap.
Madsutnya gelap semua tertutup kecuali pintu mengunakan kawat streamin. Dan
usahakan max 2 ekor tokek dalam 1 kandang. Kalo ditempat saya menggunakan bekas
lemari baju dari kayu, saya modif dengan pintu menggunakan kawat streamin.
8. Untuk makanan, saya sudah konsultasi dengan dokter hewan. Jadi belum ada
obat ato vitamin yang bisa membesarkan binatang ini. Tapi dia memberi saran,
bahwa serangga adalah makanan favorit tokek. Ini akan merangsang tokek menjadi
lebih besar. Dalam hal ini saya menggunakan jangkrik sebagai makanan tokek.
Sekali lagi hanya niat yang bisa membesarkan tokek tersebut. Dengan niat semua
akan lebih enak menjalaninya.
Untuk kenaikan berapa ons atao berapa lama, itu tidak bisa diprediksi. Semua
serba tergantung. Jadi tau dong jawabanya....
Demikian sedikit ilmu dan pengalaman yang saya punyai untuk dibagikan buat
temen temen yang membutuhkan. Ini terinspirasi dari salah seorang yang meminta
saya untuk membuat tulisan ini. Saya ucapkan terimakasih buat “seseorang “ ini.
Saya ucapkan terimakasih....nuwun dan pamit.

Kamis, 11 Maret 2010

Bahaya Lalapan Mentah


Bagi yang suka makan lalapan termasuk aqw, ini salah satu peringatan agar selalu waspada dalam mengonsumni lalapan.
Ditinjau dari gizinya, lalapan mentah memang mengandung unsur gizi lebih banyak dibanding lalapan matang. Namun, dari segi keamanannya, lalapan mentah beresiko terkontaminasi pestisida atau bakteri berbahaya.

Menurut Prof.Dr.Ir. Made Astawan, ahli teknologi pangan dan gizi dari IPB dalam bukunya Kandungan Gizi Aneka Bahan Makanan, residu pestisida seringkali masih tertinggal pada sayuran sampai beberapa hari setelah penyemprotan, terutama pada masa kemarau karena itu seharusnya petani tidak memanen sayuran sehabis disemprot pestisida.

Proses pencucian sayur yang tidak sempurna juga perlu diwaspadai. Pasalnya beberapa zat kimia dalam pestisida ada yang tidak bisa hilang meski dicuci. Oleh karena itu, cuci sayur dan buah dalam air mengalir. Khusus untuk lalapan mentah, untuk lebih amannya cuci lalapan dengan air matang agar terhindar dari bakteri penyebab infeksi.

Selain pestisida, waspadai pula kontaminasi bakteri berbahaya, terutama sayuran yang menjalar di permukaan tanah atau ketinggiaannya dekat dengan tanah. Untuk meningkatkan kesuburan tanah, para petani seringkali menggunakan pupuk organik berupa humus atau kotoran ternak (bahkan kotoran manusia).

Contoh bakteri patogen yang berasal dari tinja adalah Eschericia coli yang dapat menimbulkan diare, Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi penyebab demam tifus. Salmonella juga dapat menyebabkan gangguan perut, dengan gejala diare, sakit kepala, muntah-muntah, dan demam.

Beberapa jenis bahan pangan mengandung senyawa beracun alami, misalnya saponin pada kedelai, kacang tanah, bayam, dan asparagus, goitrogen (kol dan lobak), asam sianida (daun singkong), solanin (kentang), dan lain-lain. Senyawa beracun tersebut hanya dapat dihilangkan melalui proses pencucian dan pemasakan dengan suhu yang tepat.

Meski sejauh ini belum dilaporkan adanya kasus orang yang keracunan atau meninggal gara-gara mengonsumsi lalapan mentah, tapi tak ada salahnya kita lebih memerhatikan keamanan pangan yang dikonsumsi. Bila Anda termasuk pecinta lalapan, mungkin Anda bisa mulai menanam tanaman yang biasa dipakai untuk lalapan di halaman rumah atau dalam pot. Dengan demikian, kita tahu persis sayuran tersebut bebas dari pestisida dan kontaminasi bakteri atau tinja manusia.

Sumber : Kompas.com